• Pertemuan Integrasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang PJP Lansia

     



    Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun. Di Indonesia terdapat dua kategori Lansia, yaitu Lansia Potensial dan Lansia Non Potensial. Selain yang masih potensi pemerintah juga perlu melakukan upaya penanganan Lansia Non Potensial karena kategori ini yang membutuhkan perawatan jangka panjang (long term-care).

    Populasi Lansia meningkat 10% di tahun 2020 berdasarkan data BPS, Bappenas Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2015-2035. Jumlah ini kemungkinan akan terus meningkat hingga tahun 2035 sebesar 16,5% dengan jumlah Lansia Perempuan lebih banyak dari Laki-laki. Ada 44% Lansia di Indonesia memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dengan persentase terbanyak yaitu 63,5%,  dan penyakit lainnya seperti masalah mulut, diabetes, jantung koroner, struk, gagal ginjal dan penyakit ganas (kanker).


    Budaya di Indonesia banyak lansia yang ingin dirawat oleh pasangan maupun anaknya jika mereka membutuhkan perawatan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, keluarga terutama pasangan dan anak membutuhkan keterampilan dan kemampuan dalam merawat Lansia. Hal ini sesuai dengan data BPS (2019) yang menunjukkan bahwa 40,64% Lansia hidup bersama 3 generasi di dalam keluarga. Ini menunjukkan bahwa perawatan berbasis keluarga masin menjadi pendekatan utama dalam merawat Lansia yang membutuhkan perawatan jangka panjang.


    Untuk meningkatkan peran keluarga dalam perawatan jangka panjang BKKBN Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Perawatan Jangka Panjang. Tujuan pelatihan ini membekali para pendamping di masing-masing kabupaten/Kota di wilayah Jateng dapat memberikan pelatihan dalam perawatan lansia. Indonesia Ramah Lansia (IRL) sebagai salah satu lembaga yang memiliki fokus dalam pelatihan dan pendampingan perawatan jangka panjang turut berkontribusi dalam acara Pertemuan Integrasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Bersama Mitra sebagai narasumber dan fasilitator.

     Diharapkan adanya peningkatan kapasitas dalam perawatan jangka panjang pada lansia menjadikan tambahan informasi bagi pendamping lansia (caregiver) dalam pemberian perawatan lansia di rumah sehingga lansia dapat meningkat kualitas hidupnya.